Kamis, 10 Juli 2008

Fatwa Cinta

Aku yang berjalan menuju peraduan dan mencari tempat terindah untuk berlabuhku. Setiap jejak yang terpijak selalu meninggalkan bekas dan tanda. Disini aku hanya ingin berfatwa, cinta adalah sesuatu kebodohan terindah, banyak hal dalam cinta tak pantas untuk dimaafkan namun tiada cinta tanpa memaafkan, tiada cinta tanpa pecinta tak peduli lagi akan dirinya, usianya, keselamatannya,waktunya, dan segala yang ia miliki, dan semua itu adalah cinta. Setiap hal yang dilakukan demi cinta maka ia akan dapatkan hal-hal diluar jangkauan pemikirannya sebelum ia temui cinta. Pemikiran seorang sederhana menjadi gila saat ia bertemu cinta, pemikiran seorang pecinta menjadi lebih tak dimengerti saat ia bertemu cinta.
Cinta sebuah kata yang sebenarnya kita sendiri tak mengetahui dari mana dan makna kata cinta, siapa penemunya, siapa yang pertama mengucapkannya, tetapi kalaupun tak ditemukan kata cinta hati kita tetap akan mengerti dan mengetahui perasaan yang sesungguhnya terjadi pada perhelatan hati dan pertentangan perasaan. Makna yang dalam dan terlalu rumit untuk dijabarkan dengan tulisan dan kata. Makna yang lebih dalam daripada keindahan dunia dan isinya. Makna yang terlalu sempurna untuk dilupakan dan dicaci serta dilupakan. Makna yang sungguh ia makna dari seluruh makna terbaik yang ada. Jawaban dari seluruh pertanyaan yang tiada terdapat jawaban atasnya.

karya m imam supriyanto @2008

Tidak ada komentar: