Kamis, 29 Mei 2008

Apa Kekaguman ini ya...

Saat ini gw sadar, gw kagum ma seorang yang patut gw kagumin apa yang ada di dirinya. Mungkin klasik bila berbicara kekaguman karena suka tapi kagum gw adalah kekaguman akan sikap, sifat dan gw ga tau ada yang khas dari kekaguman ini....

Nah gw pengen nanya apa hal yang buat lo kagum ma seseorang...isi di shoutmix aja....


karya m imam supriyanto @ 2008

Minggu, 25 Mei 2008

kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
itu karena hal terindah di dunia tdk terlihat

ketika kita menemukan seseorang yang
keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung
dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan
serupa yang dinamakan cinta.

Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan,
seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan,
tapi melepaskan bukan akhir dari dunia,
melainkan suatu awal kehidupan baru,
kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti,
mereka yang telah dan tengah mencari dan
mereka yang telah mencoba.
karena merekalah yang bisa menghargai betapa
pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan
mereka.

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu
menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,
adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan
kamu masih menunggunya dengan setia.

Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan
kamu masih bisa tersenyum dan berkata
” aku turut berbahagia untukmu ”

Apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu,
biarkan hatimu kembalike alam bebas lagi.
kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan
cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati
kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.

Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu
mendapatkan keinginannya, melainkan mereka
yang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entah
bagaimana dalam perjalanan kehidupan.
kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri
dan menyadari bahwa penyesalan tidak
seharusnya ada, cintamu akan tetap di hatinya
sebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidup
yang telah kau buat.

Teman sejati, mengerti ketika kamu berkata ” aku
lupa ….”
menunggu selamanya ketika kamu berkata ”
tunggu sebentar ”
tetap tinggal ketika kamu berkata ” tinggalkan aku
sendiri ”
mebuka pintu meski kamu belum mengetuk dan
belum berkata ” bolehkah saya masuk ? ”
mencintai juga bukanlah bagaimana kamu
melupakan dia bila ia berbuat kesalahan,
melainkan bagaimana kamu memaafkan.

Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti.
bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa
yang kamu rasa,
bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan
bagaimana kamu bertahan.

Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus
berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang
itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita
menyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagia
apabila kita melepaskannya.

kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalah
orang yang tak pernah menyatakan cinta
kepadamu, karena takut kau berpaling dan
memberi jarak, dan bila suatu saat pergi, kau akan
menyadari bahwa dia adalah cinta yang tak kau
sadari





DIKUTIP DARI KUMPULAN KARYA KAHLIL GIBRAN

Sinar Secerah Mentari Seredup Bola lampu

Sinar Secerah Mentari Seredup Bola lampu

Berhias kataku mengukir kelelahan menjejak hidup bersama semilir semangat yang hancur serta menyurut. Ketertarikan mengacu pada sebuah kalimat yang saling menyaut pada lembar-lembar putih kertas yang berwujud namun muksa pada mata yang melihat. Membagi diri pada kisah yang terlanjur larut dan menyatu mengubah hidup, entah hidup siapa dan siapa, aku juga tak tahu. Hidup adalah sebuah kedamaian hati dan rasa pada sosok yang mengagumi indahnya ketenangan serta keamanan , menikmati langkah demi langkah setiap hirup. Harmoni kisahku sungguh adalah jalan hidup yang wajib kutapaki dan kuhadapi apapun yang hadir di setiap langkahku memijak pada pijakan kisah kehidupan. Dan hakekat hidup untukku dan mungkin akan bias menjadi sebuah prinsipil untuk sebagian yang membaca kisah ini adalah hidup merupakan tanggung jawab dan perjalanan menapaki jalan yang terkadang lurus serta berujung yang sangat jauh sekali, terkadang berbelok dan terbentur pada jalan buntu, terkadang hanya sebatas mata memandang dan jalan itu telah habis, maka itu hidup merupakan hal yang memang hakekatnya perjalanan, jalankanlah sesuai dengan apa yang memang pantas dijalankan serta tanggung jawab pada setiap kemampuan.

Pecahan serajut jalan setapak menghadang pada pandangan akan titik sinar penuh keindahan, berpendar bercampur peluh yang membasah pada kain yang terbentang pada jalur yang kulangkahkan kakiku padanya. Inikah terang...begitu hati ini menyahut pertanyaan sebelah hati yang berkata...mereka memang saling bertanya padahal terletak di tempat yang sama. Hati satu berkata dan belahan lain yang menjawab, hati satu bertolak dan hati belahan lain menerima. Kehidupan yang terukir pada setiap kain kehidupan akan selalu menghadirkan waktu-waktu yang tak tahu kapan hati selalu setuju dan saat justru hati bertempur beradu argumentasi. Inilah yang kukatakan sinar secerah mentari dan seredup bola lampu, kita tak tahu kapan hati kita berkata penuh kebaikan dan kapan hati kita mulai meredup karena kurangnya cahaya keimanan di dalamnya atau bahkan sinar itu telah sirna ditelan keburukan akhlak yang terbina melalui waktu serta letak diri. Inilah puncak kehidupan yang di dambakan ketika nikmat akan penghirupan akan segera pergi, saat tiada sinar lebih cerah dari hati yang mencoba menyucikan dari noda yang memang mudah sekali tertoreh, seperti segelas susu murni yang tercampur setetes air kopi...ia akan berubah tidak seputih sebelum tetesan kopi merusak wujudnya. Seperti itulah hati secerah mentari begitu putih dan mahal. Pemiliknya adalah kekaguman, keindahan dan dambaan setiap hirupan.

Aku adalah manusia, aku adalah makhluk, aku adalah ciptaan dari seongok tanah liat, aku adalah sesuatu yang hidup dan akan mati, aku adalah tuan rumah bagi tamuku di penghujung usia nanti, aku adalah detak, aku adalah aliran, aku adalah diriku yang tiada tahu diriku nanti bila waktuku telah sampai.

Terima kasih pada nafas-nafas yang telah bersamaku....


karya m imam supriyanto @ 2008

Rabu, 21 Mei 2008

Kalo gw mau ucapin makasih, gw mau ucapin makasih ke :
1. Allah Yang Maha Menciptakan
2. Muhammad Nabiku...shollu 'alan Nabi (Allahumma Sholli alaih)
3. Ibu Bapakku
4. Guru2 ku
Bu sartinah (guru bahasa gw di SmP...baik bgt ibu ya)
Bu Yang gw lupa namanya (guru bahas Abu2 kelas satu)(saya tetap berusaha selalu jujur bu)
Pak Dicky ( Guru bahasa Abu2 kelas 2)(pak jangan disuruh drama, ga pantes saya pak)
Bu Duma ( Guru bahasa Abu2 kelas 3)(ibu baik bgt, kaidah EYD nya masih butuh byk belajar nih).
5. Ustadz2 yang telah beri gw ilmu...karena kalian aku kenal Siapa Tuhanku...
6. Temen2 yang selalu dukung....
gimbal(tetep exist bro)
Gandes (Belajarlah dan kuliah yang serius lo jauh dari ortu, jadi take care)
7. Ngomong apaan sih nih gw???
8. Gw juga Bingung
9. Kok Blog ada Giniannya????
10. Ada yang bisa Jelasin ndak????

karya m imam supriyanto @ 2008

Senin, 19 Mei 2008

Merpati keelokan zaman

Merpati keelokan zaman

Keanggunan, keelokan menyapu haru biru

Keterasingan, menyendiri tanpa waktu

Bekal berdiam pada surau tanpa tuan

Meraih satu tanpa ingin menggebu

Kuingat sebuah kata-kata yang terucap dari pemilik suara terindah yang kukagumi, “Cinta tiada pernah memiliki tetapi cinta adalah kebahagiaan untuknya, cinta bukanlah kecantikan atau harta tetapi cinta adalah hati dan iman”. Kata-kata yang mengakar pada alam pikiranku yang datangnya sangat kusukuri karena aku adalah salah satu orang beruntung yang mendengarnya. Di setiap malam yang kumiliki tiada khayalku ini tiada melintas sepintas wajah milik seorang yang untukku dialah kesempurnaan wanita. Satu persatu hari yang kulewati di zaman hidupku ini kekaguman dan kecintaanku ini tiada berkurang, sungguh dialah merpati keelokan zaman yang terbang melintasiku tetapi belum hinggap dalam kehidupanku.

Setiap manusia yang pernah hidup dan mendalami eloknya cinta pasti pernah merasakan liku keindahan cinta yang dibawa oleh seorang yang sangat patut dikagumi dan menerima sepenuh cinta yang termiliki. Hakekat dari mencinta adalah melihat bahagia dan keelokan hidup dalam damai disertai bahagia yang selalu menyahut.

Inilah bait-bait kata yang mampu kubuat untuk definisikan merpati keelokan zaman yang pernah kukagumi dan kupautkan hatinya pada hatiku.

Mungkin bumi harus tertelan gelap, untuk menggapai kegelisahan yang tak terpecah

Mungkin langit harus menghilang, demi memulai senyum kebahagiaan terjelang

Hidup terpanjang mencoba melangkah demi menjejak pada ketulusan

Bukit zamrud membentang meluas indah membatu pada pandangan

Sanggupkah berpaling pada lain penglihatan, bila di depan layak intan

Indah, mempesona dan berharga bahkan seperti berlian

Tercoba kata terangkai ungkap kesemuan pada jiwa yang terlayang

Memaksa kemauan untuk tenggelam pada lautan kebisuan

Meluaskan dunia kebohongan dan kepalsuan

Mencoba kalimat namun terpaksa

Mencoba berkata namun tiada kuasa

Mencoba melangkah namun tak berjejak

Mencoba bertanya namun tiada jawab

Waktu terjalan tanpa peduli apa yang ia tinggalkan

Kisah terurai tanpa tahu apa yang akan ia torehkan

Zaman Tergulir tanpa tahu apa yang ditakdirkan

Cobalah satu waktu tercipta bersama keinginan

Cobalah satu waktu tercipta bersama kebahagiaan

Cobalah satu waktu tercipta bersama kejujuran

Cobalah satu waktu tercipta bersama kebersamaan

Berjalan langkah terjejak mengurai kisah

Bergerak lisan perjelas pemaknaan

Pergi pada masa yang tergores kisah fatamorgana

Pergi pada masa tanpa makna dan kejelasan

Terbentang sebuah pengabulan keinginan

Tertunda kebohongan dan kebisuan

Menginginkan tapi pergi untuk kehilangan

Dapatkah tergapai kisah bertinta emas beralas gading terindah

Perihal kehidupan dan kejujuran

Akankah terkikis gelombang pada ujung

Retak oleh getaran pada kekuatan

Rusak oleh kehebatan pada penyembunyian

Masa tersulit akan perihal kisah kehidupan

Menggapai pada kesunyian

Menemani kesepian

Bersama kesendirian

Satu masa yang terpenuhi kegalauan

Satu masa yang terhilang bersama kemarau perasaan

Satu masa yang terbilang sulit untuk terhitung kepiluan

Satu masa yang sudah terkikis akan penderitaan berkepanjangan

Terlangkah jejak menapak tertuju pada satu kepastian

Terwujud pengharapan tanpa wujud

Di sisi senang dan kedukaan

Terbelenggu tawa dan derai airmata

Satu hal terindah yang pernah tercipta

Datang ke dunia yaitu cinta

Tanpanya akan selalu kelam dan berduka

Tiada pengharapan selain memilikinya

Lihatlah kepada pemiliknya

Lihatlah kepada penikmatnya

Lihatlah kepada kemesraan yang tercipta

Tidakkah makhluk meninginkannya

Realita satu zaman penuh keterasingan

Hidup bersama kesendirian

Tiada ingin namun kedukaan mendalam

Kesungguhan akan menerka zaman dan peradaban

Inilah pesanku untuk kalian yang memiliki, akan memiliki dan ingin memiliki merpati keelokan zaman, yang hati kalian sungguh memanggil-manggilnya untuk hinggap. Sebuah bait-bait penyemangat untuk mengejar cinta.

Bukalah cintamu walau tak mengucap

Katakan cintamu walau sulit terkuak

Bukalah hatimu walau cintamu menutup

Karena cinta tidak mengetuk tetapi ia akan merasuk

Jangan biarkan hidup hanya berdiam pada satu kondisi

Tetapi brgeraklah seperti engkau akan menggapai langit

Berkeyakinanlah bahwa aku akan mampu terbang

Dan tetaplah pada pendirian, sukses akan terjelang

Tidak selamanya seorang kekasih adalah kekasih

Namun hanya cinta yang selalu menjadi cinta

Sayang selalu menjadi penyertanya

Rindu sebagai penguatnya

Pengertian sebagi nafasnya

Kesetiaan adalah nyawanya

Sekarang apakah banyak kata yang terangkai ini telah mampu jabarkan merpati keelokan zaman, aku juga tidaklah mengetahui jawaban dari setiap kata tanya mengenai keelokan zaman yang terpampang di hadapan serta kata-kataku telah habis dibuatnya tanpa mampu menelaah dan menemukan kata terindah untuk menggambarkannya.


karya m imam supriyanto @ 2008

Kurindu Sosok Membahagiakan

Kurindu Sosok Membahagiakan

Hari ini seperti hari sebelumnya tak ada yang berbeda dan tetap seorang pecinta yang kesepian yang cintanya tertinggal pada roman percintaan tak bertuan. Kisah seorang penyair yang hilang tanpa tujuan saat kapal pembawa syairnya karam dan tenggelam pada samudera kalimat indah tentang kehidupan membahagiakan. Berteriak pada hati tak guna dan tak harap akan mengangkatnya pada permukaan sejarah keindahan yang telah berlalu tanpa berkata. Aku dan akal sehat yang kumiliki tak mampu mengembalikan kenangan terindah yang pernah kumiliki dan para pecinta lain yang pernah memilikinya. Satu hal yang perlu diingat setiap yang mencoba mengerti sesosok kebahagiaan adalah ketika kita mencintai dan mencari sebenarnya kita mencintai apa yang terbaik ialah bersabar dan perlihatkan diri yang sebenarnya serta jangan penuhi ruang diri dengan sosok penuh kepalsuan serta hitamnya kebohongan. Aku yang telah menyiakan setiap menit waktuku di saat aku hampir memuja sesosok yang kuanggap kucintai namun sebenarnya tiada kepantasan untukku mencintai sesosok yang akhirnya terhenti. Aku yang rela meninggalkan raga ku dan pergi untuk memasuki raganya dan menjadi budak pada perhelatan egoisme sesaat dan semenit waktu. Sebetulnya hati dan nyawaku berbenturan dan baku hantam untuk tentukan sosok ini, sosok yang aku sendiri tiada kepantasan memang untuk memilikinya karena begitu banyak alasan tanpa kemaknaan yang melekat di dalamnya. Tahukah kalian berapa lama aku mencoba mencari sosok yang sulit terangkai kata ini mengungkapnya, telah sekian lama dan kuberpindah dari sangkar hati satu ke sangkar hati yang lain hingga sampai kutemui sosok ini. Sosok tak terlalu heboh dan sederhana, sosok yang penuh aura memikat dan wibawa yang melekat padat, sosok yang bila ia tersenyum luluhlah semua amarah dan wibawa yang kumiliki.

Di puncak kekaguman dan ketakjuban akanku sosok ini, ku tak mampu menyulam sekian banyak benang kehidupan menjadi sulaman indah kehidupan. Ku terperosok pada indahnya tebing landai namun tak ada tenaga untuk melampauinya. Ku terdiam pada bukit mandalawangi yang orang lain melihatnya indah menatap pada puncak gunung di barat dayanya namun ku tak mampu membayangkan keindahannya yang luntur oleh sosok yang ada di hadapku ini.

Kemungkinan saat ini dan akan datang tapakku ini melangkah gontai tanpa makna pada setapak liku dan tak bertemu pada pertemuan di sisi terjauhnya. Serapuh dahan yang dimakan usia dan diterpa badai serta terik yang silih berganti menghujam yang tiada waktu memberi tenggang untuknya sehingga jatuh mengikuti alur gravitasi. Sesungguhnya ingatan akan keinginan manusia hanyalah dirinya, ego, emosi, serta hasrat keinginan, yang terakhir adalah pengabulan. Manusia adalah seongok kumpulan sifat yang silih berganti layak musim dan bila musim itu telah menetap ia akan menjadi iklim yang akan memaku pada pribadi dan perangai pemiliknya untuk waktu yang sangat lama.

Tahukah sosok yang telah terbuai oleh sosok yang membuai ini merupakan seorang pencari yang menelaah penjuru serta sudut-sudut kehidupan untuk menemukan sesosok manusia dengan buaian keindahan yang sungguh aku sendiri tak tahu apa kata terpantas untuk menggambarkannya.

Namaku Debu, aku terbawa angin dan terbang

Setiap kali kuhinggap tiada terlihat

Setiap kali ku terbang tiada pula terlihat

Ketika ku tersatu, terlihat seketika, sebelum kuhilang tanpa jejak

Namaku Debu dan aku tetap Debu

Inilah sosok yang sering tersinggung setiap kalimat yang terurai dari kalimat yang tercipta, layak debu memang sulit sekali melihatnya bila ia tak terkumpul, bilapun ia terkumpul tak lama ia akan menghilang tanpa pesan. Kering kerontang nafas kehidupanku sosok perindu, sosok merindu dan sosok terindu, kembalilah dan berbalik padaku walau kutahu tiada kepantasan untuk miliki sosokmu.


karya m imam supriyanto @ 2008