Senin, 30 Juni 2008

No Tittle

Di saat kita terpikat pada cinta yang mengharap tanpa kejujuran mengungkap, terasakan kegalauan hati yang menginginkan khayal berangan tinggi bersama cinta. Namun tahukah tiadalah guna seluruh penderitaan yang terjadi karena sebuah khayal kosong tanpa makna. Aku teringat, pada kata seorang penulis besar bahwa cinta adalah sebuah anugerah terbesar yang diciptakan Tuhan. Memang seharusnya cinta akan memberi kebahagiaan yang tak berbanding karena ia adalah anugerah tetapi apa yang terjadi bila cinta itu menjadi kepiluan yang menjadikan pecinta dipenuhi penderitaan. Sebuah kisah yang menjadikan seorang adam menjadi tidak seperti manusia yang dipenuhi cinta. Inilah sandiwara terpedih dalam sebuah kehidupan yang dilewati tanpa cinta yang sesungguhnya. Perjalanan waktu yang begitu cepat tergulung hari demi hari yang terbuang sebagai kepedihan terdalam tanpa makna dan harapan. Kini haruskah terlewatkan hari-hari bersama kepedihan dan menentang waktu yang bergulir demi melupakan sebuah kekalahan cinta yang seandainya berjuang maka kemenangan akan datang dalam pertikaian antara diam serta membisu dengan kegalauan untuk berbicara kepada cinta. Merupakan sebuah pilihan yang teramat sulit di saat kita terjebak di saat yang sama ketika mencinta dan kegagalan penggapaian cinta yang sesungguhnya merupakan cinta yang benar-benar sejati. Gelisah akan selalu menjadi teman setia dan galau serta kegundahan akan selalu membayang di belakang kesedihan yang tiada akan menemui ujung yang pasti, inilah yang terjadi saat kita telah putuskan untuk memilih jalan untuk membungkam cinta yang hakekatnya ia selalu berkata-kata dalam nurani tanpa bentuk yang akan tertulis dalam perjalanan panjang kehidupan. Inilah bait-bait kesedihan yang tertuang dalam puisi kelemahan akan cinta
Pekat yang memikat pada indah rembulan
Menyendiri mengejar pada bayangan,
Sepi terjelang,
Gelap pun hampir menerjang,
Galau menyapa tanpa bentuk dan jawab,
Berkejaran kata dan bersuara
Tertiup angin tanpa tertinggal sedikit sisa
Hanya hampa dan asa
Keindahan kehidupan yang didamba setiap manusia adalah kebahagiaan bersama pengertian terhadap kecintaan dan kebahagian yang terpikul bersama cinta. Seandainya kehidupan ini selalu terisi keelokan serta keindahan cinta yang sesungguhnya ia telah ada dan menunggu setia untuk menaik lalu meluluhkan kekakuan nurani yang selalu ingin bersembunyi.(perjalanan solo-jakarta maret 2007)


karya m imam supriyanto @2007

Tidak ada komentar: